Jumat, 18 Februari 2011

BISA TIDAK YA MELAHIRKAN NORMAL SETELAH SEBELUMNYA CESAR ?

Saat ibu-ibu sedang ngumpul-ngumpul ada seorang ibu lainnya yang baru saja datang yang mengeluhkan biaya yang akan ditanggungnya kelak akan melahirkan 4 bulan lagi. Jelas-jelas ini menghantui pikirannya, dengan kondisi ekonomi yang terpuruk di 1 tahun belakangan ini dia diminta harus tetap melahirkan cesar setelah sebelumnya juga melahirkan anak pertama dengan hal yang sama yang biayanya sekitar 4,5 jutaan di tahun 2010.
Benar saja, topik  berikutnya yang menjadi bahan perdebatan kaum ibu saat itu “Bisa tidak melahirkan normal setelah sebelumnya cesar?”. Beberapa kalimat yang terlontar dari ibu-ibu saat itu, 

“Tenang saja mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan agar bisa normal”
“Ibu pasti bisa, yang penting semangat”
“Gak bisa bu, cesar aja biar ibu dan bayi tetap aman, duit bisa dicari”
Nah…Ibu-ibu yang sedang baca blog ini gak perlu khawatir lagi sudah ada saran yang saya kutip dari doktersatrio.com
“Pada dasarnya dapat saja untuk melahirkan secara normal atau dalam bahasa inggrisnya disebut VBAC (vagianl birth after cesarian section), hanya harus diperhatikan syarat kemudian kontra indikasi juga riwayat persalinan sesar terdahulu karena apa, demikian pula rumah sakit tersebuta apakah menerima persalinan normal pada bekas caesar. Juga pasien harus mengerti bahwa risiko untuk terjadinya robekan rahim pada persalinan normal bekas caesar akan meningkat.

Dahulu dipakai patokan interval persalinan adalah 2 tahun kemudian dengan kemajuan tehnik operasi dan bahan benang untuk jahit yang lebih baik interval ternyata pada penelitian menjadi 18 bulan, namun seiring kemajuan ultrasound saat ini sudah dapat diukur tebal dinding bawah rahim pada bekas operasi untuk memprediksi tingkat keamanan (risiko terjadinya robekan dinding bawah rahim).
Jadi jangan ragu untuk mencoba persalinan secara normal apabila semua syarat terpenuhi dan tidak ada kontraindikasi”

Bagaimana Bu?? Mudah-mudahan solusi yang diberikan doktersatrio.com bermanfaat ya.
Tapi kalau masih ragu juga saya sarankan percayakan keselamatan Anda dan Bayi pada Dokter yang akan menangani Anda, selanjutnya jangan lupa berdoa kepada Yang Maha Kuasa, karena semua terjadi atas kehendakNya.

 Thanks to doktersatrio.com

Ayo gosip yang positif

KENAPA BAYI MUNTAH SETELAH MINUM ASI (MENYUSU) ?

Senangnya kalau sudah punya momongan. Apalagi seperti bayi yang Anda miliki. Lebih menggemaskan lagi kalau lihat bibir dan mulutnya saat haus dan lapar pingin nyusu sama ibunya, imut banget...

Syukurlah kalau ASI menjadi favorit buah hati Anda, selain bisa memenuhi kebutuhannya saat lapar dan dahaga asupan gizinya juga yang terbaik di dunia lho!

Oh.. ternyata ada problem lagi, bagaimana kalau bayi sudah suka ASI tapi setelah minum, eh.. bayinya malah ngeluarin lagi asinya (muntahin). Wah.. kasihan banget melihat keadaan bayi saat-saat seperti itu. Kalau ibu mudah pasti panik kan melihat keadaan seperti ini. Belum lagi tumpahannya ada yang masuk ke hidungnya... Oh my God...

Sungguh sangat disesalkan, sudah banyak yang diminumnya eh malah muntah, alhsil bayi masih lapar.

Kondisi seperti ini kerap sekali membingungkan orang tuanya. ”Apakah anak saya masuk angin atau ada masalah pencernaan? Baiknya dikasi obat apa ya? ” Ups... tunggu dulu jangan langsung kasi obat ya...
Lalu apa sebenarnya car mengantisipasi agar bayi tidak muntah lagi setelah disusui??
Ada beberapa kemungkinan yang membuat bayi memuntahkan kembali ASI yang telah diminumnya secara tidak sengaja.
Pengalaman dari ibu-ibu yang lebih senior terkadang sangat bermanfaat lho, mereka mengatakan seperti ini:
  1. Bisa jadi karena tetesan ASI yang melekat pada bra dan baju ibu, karena dalam kurun waktu yang lama tetesan air susu ini bisa menjadi aroma yang tidak sedap untuk bayi dan melekat pada payudara ibu. Hasilnya bayi merasa mual dan memuntahkan ASI bahkan lebih fatal lagi bisa-bisa bayi trauma dan tidak mau ASI lagi.
  2. Belum melakukan burping. Ada baiknya setelah memberikan ASI kepada bayi ibu melakukan burping untuk bayinya. Burping adalah menepuk-nepuk punggung agar bersendawa. Tapi ingat, pastikan posisi bayi dalam keadaan tegak dengan kepala dan badan bagian depannya bersandar pada tubuh Anda (memeluk) sementara satu tangan Anda melakukan tepukan perlahan dan lembut pada punggung bayi. Hasilnya dalam beberapa saat kemudian akan terdengar bayi bersendawa halus.

Hah.... lega kan rasanya setelah tahu solusinya... ^_^